"Jadilah milikku, mau?"
Aku menatap pria yang entah sejak
kapan berdiri di depanku dengan mata dan bibir yang sama-sama membulat karena
kaget. Ia memakai kaus dan celana kain dengan warna yang senada yaitu warna
putih, lalu menatapku sambil tersenyum.
"Eh?"
"Jadilah milikku, mau?"
katanya lagi kali ini dengan posisi yang berbeda. Berlutut sambil mengulurkan
tangan kanannya.
Sebuah pagi di hari libur,
setelah mengecek kulkas yang kosong melompong aku memutuskan untuk membeli nasi
bungkus di warung dekat rumah. Rasanya ingin cepat pulang saat si bibi penjual
makanan memberikan bungkusan plastik itu padaku. Tapi niatku terhalang karena
kemunculan pria ini.
"Tidak, terima kasih."
Aku pun mempercepat langkahku
agar cepat sampai ke rumah. Nasi bungkus yang kubeli tadi sudah mendesak-desak
untuk kumakan. Tapi pria itu tetap tidak mau menyerah. Ia menghalangi jalanku
dengan kedua tangannya lalu berteriak, "Jadilah milikku! Mau?!"
"Sudah kubilang tidak mau!
Lagipula kau ini siapa sih?"
Suara ambulans terdengar. "Ahh!
Itu dia!" beberapa orang berseragam putih turun dari ambulans lalu
menyeret pria tadi. Kupandangi tulisan yang tertera di salah satu sisi mobil
'Rumah Sakit Jiwa XXX'. Astaga!
"Maaf ya, mbak. Dia ini
memang seperti itu. Gagal menikah terus jadi gila. Untung mbak tidak
diapa-apakan. Ya sudah, mbak. Permisi..." kata salah satu perawat lalu
bergegas masuk ke dalam ambulans. Meninggalkan aku yang hanya bisa melongo
karena hal aneh yang baru saja terjadi.
Dan teriakan pria itu masih
terdengar walau pintu ambulans sudah tertutup, "Jadilah milikku...
Milikku! Mau?!"
Serem...
BalasHapusMudah2an ga ketemu orang kaya gini :))
Another "GAJE's" story. -_-
HapusGa tau deh kayaknya ga mood cerita2 romantis. :p
Nice!
BalasHapusTapi gak mau ketemu orang kayak gitu di jalan. Maunya ketemu Tom Cruise, gapapa deh dimadu. *salah fokus*
Makasih. :))
HapusOhh, si Tom Cruise lagi sama saya nih. Mau titip salam? #plak