Sabtu, 28 Januari 2012

Her Name is YUI


Suka, kata pertama yang muncul di otak saya waktu pertama kali melihat video klip ‘Goodbye Days’ yang diputar di salah satu stasiun tv lokal daerah saya, di pertengahan tahun 2006. Berangkat dari kegilaan saya sama hal-hal berbau Jepang, (jangan salahkan saya, salahkan Doraemon yang sudah nongol di tv sebelum saya lahir dan komik-komik yang bertebaran di toko-toko buku) jadinya saya penasaran pada gadis yang menyanyikan lagu ini. Apalagi di video klip tersebut, gadis ini juga terlihat memainkan gitar. Dan kata lain muncul di kepala saya. Keren!
Hari setelah pertama kali melihat penggalan video klip tersebut, saya jadi sering nongkrong di depan tv dan menanti untuk diputar lagi. Saya juga jadi sering merequest lagu tersebut di kolom chat (jadi ceritanya ada acara musik di tv lokal yang mengijinkan penonton merequest lagu via chat, sms, atau telepon) yang nantinya akan dibaca oleh pembawa acaranya. Terus nantinya diputuskan mau diputar hari ini atau besok. Siklus ini terus berlanjut. Saya yang awalnya tidak tahu siapa si gadis ini, jadi tahu kalau namanya Yui. Dari sinilah cikal bakal saya kenalan sama lagu-lagunya, tahu kalau selain berprofesi sebagai penyanyi yang bisa memainkan gitar, gadis ini juga menciptakan semua lagu yang dinyanyikannya (wow!) dan bukan hanya itu, ternyata ‘Goodbye Days’ yang sering saya tonton adalah penggalan adegan film yang juga dibintangi oleh gadis tersebut! Judulnya ‘Taiyou no Uta (Sebuah Lagu untuk Matahari) yang menceritakan tentang seorang gadis yang menderita penyakit yang tidak memungkinkan dirinya untuk beraktivitas di bawah sinar matahari. Berarti dia juga merangkap artis dong? Another ‘wow!’ for this girl.
Setelah ‘suka’ saya beralih ke kata ‘ngefans’. Di tahun 2009, tanpa sengaja saya menemukan sebuah forum pecinta Yui yang berbasis di Indonesia. Tapi gara-gara gaptek dan belum ada pengalaman join di forum seperti ini, jadinya akun di forum tersebut dibiarkan begitu saja sampai setahun berikutnya. Baru di tahun 2010 lah saya mulai belajar caranya memposting di forum ini. Saya juga jadi tahu kalau nama Yui harus ditulis dengan huruf kapital. YUI not yui, Yui, yUi, dan seterusnya. Awalnya saya pikir forum tersebut cuma sekedar orang-orang yang sama gilanya dengan saya tentang hal-hal yang hanya berbau YUI saja dan tidak akan peduli sama hal lain, tapi ternyata saya malah menemukan teman bahkan keluarga di forum tersebut. Tak jarang setiap anggota forum saling memberi ucapan ‘selamat hari raya’ dan ‘selamat ulang tahun’.
Dari forum itu juga saya jadi bisa mendapatkan informasi terupdate tentang YUI, terjemahan lagu-lagu YUI (terjemahan lagunya ternyata sangat keren dan saya makin ngefans), dan hal-hal lain yang tentunya berhubungan dengan YUI juga. YUI Indo, menjadi semacam wadah bagi fans YUI untuk bertemu, berkenalan, ngobrol bahkan ada yang sampai pacaran (hahaha…) gara-gara ikutan forum dan gath.
Nah, di kalimat terakhir saya menyinggung soal gath. Apa itu gath? Gath itu singkatan dari gathering atau kalau diterjemahkan artinya adalah ‘perkumpulan’. Sesuai artinya, gath menjadi sebuah kegiatan dimana para anak-anak YUI Indo berkumpul secara langsung dengan anggota yang berada di daerah yang sama. Saya sendiri berasal dari Manado dan tergabung dalam YUI no Tomodachi Manado, grup regional YI di Manado. Biasanya acara gath kami diisi dengan jalan-jalan, nyanyi-nyanyi lagu YUI, kadang-kadang ada kuis juga, dan tentu saja bergosip ria tentang berita terbaru soal YUI.
Gath terbesar yang pernah dilakukan oleh YI adalah gath akbar 10.10.10 (10 Oktober 2010) di 10 regional. Di hari yang sama, YL Indonesia berkumpul dan juga mengumpulkan surat yang di tahun berikutnya dikirim ke YUI saat ulang tahunnya yang ke 24. Surat ini bukan hanya surat dari anggota forum YI saja, tapi juga YUI Lover lainnya yang non-anggota forum dan berada di Indonesia. Rasanya bahagia sekali saat melihat YUI memajang foto dengan memegang kumpulan surat kami yang bersampul batik. Sungguh suatu kebanggaan bisa ikut berpartisipasi dalam proyek ini dan tentu saja, menjadi bagian dari keluarga YUI Indo.
Banyak hal yang saya dapatkan setelah menjadi fans YUI. Salah satunya adalah kesadaran untuk tidak boleh menyerah menghadapi hidup. Di lagu ‘Thank You My Teens’ ada sebuah lirik yang selalu saya kutip, “Hanya menyanyi, mengubah rasa sakit segera menjadi sebuah lagu baru. Hanya dengan melakukan itu, aku bisa mengubahnya menjadi kekuatan.” Terdengar keren, kan? Mengubah rasa sakit jadi sebuah lagu daripada terus menangis dan meratapi hal sedih yang kita alami. Tapi tentu saja hal tersebut tidak segampang saat kita memutar lagu ini dan mendengarkannya. YUI dapat menghasilkan lagu seperti ini karena masa-masa sulit yang telah dilewatinya. Setiap manusia pasti pernah mengalami masa sulit dalam hidupnya. Tapi apa yang terjadi selanjutnya tergantung pada tindakan yang dipilih oleh manusia tersebut. Dan YUI memilih untuk melewatinya dengan musik.
Sederhana tapi menginspirasi, saya rasa YUI akan selalu menjadi sosok yang seperti itu di mata para YUI Lover. Tak ada istilah ‘YUI yang baru’ atau ‘YUI yang lama’ karena YUI memang tak berubah. Ia hanya menjadi lebih matang saja dan saya anggap itu adalah hal yang wajar. Semua orang tumbuh dewasa, kan? Tentu saja lagu-lagu yang ditulis YUI juga menjadi lebih matang seperti YUI.
Mungkin menurut orang lain masih banyak penyanyi yang lebih cantik, lebih seksi, suaranya lebih bagus, bisa main alat musik juga, dan kelebihan lain yang tidak dimiliki oleh YUI. Tapi untuk memiliki keunikan dan bakat serta kerendahan hati yang dimiliki oleh YUI, saya rasa YUI belum ada tandingannya di telinga, mata, dan hati saya. Saya yakin pendapat teman-teman YUI Lover di seluruh Indonesia bahkan seluruh dunia juga pasti seperti ini.
Dan satu hal lagi yang saya lupakan padahal sedari tadi terus saya lakukan. Menulis. Ya, sekarang saya jadi suka menulis. Setelah sukses menghasilkan lagu-lagu tak jelas yang rasanya berpotensi untuk dikira sebagai lagu anak-anak, saya beralih untuk menulis cerita pendek saja. Minimal menulis di blog lah. Apa saya sudah bilang? Anak-anak YUI Indo juga banyak yang suka menulis. Dan saya juga jadi terjangkit virus menulis ini juga karena kenalan sama mereka di forum YUI Indo dan grup YUI Lover Indonesia di salah satu situs jejaring sosial. Banyak manfaat yang saya dapat, bukan? Semuanya tak lepas dari kesukaan saya pada YUI.
Jadi, setelah membaca tulisan saya yang lumayan panjang ini, apa kalian sudah mulai terjangkit virus YUI Lover? Mudah-mudahan, deh. Supaya saya bisa nambah teman lagi. Hehehe…
Why we are so in love with YUI? Why I love YUI? Sepertinya tulisan di atas sudah bisa menjelaskan semuanya. Dan semoga sampai seterusnya, saya akan tetap menyukai YUI seperti sekarang.
Akhir kata, terima kasih YUI, untuk tetap berkarya dan menginspirasi kami para YUI Lover. Terima kasih YUI Indo, yang sudah bersedia menerima saya menjadi bagian dari kalian. Dan terima kasih untuk kalian, yang entah suka atau tidak pada idola saya, tapi tetap bersedia membaca tulisan ini sampai kalimat terakhir. Demikian. :)

4 komentar:

  1. Keren, cil!!! hahahaha
    Sugee~ ^o^ Thx ya udah ikut berpartisipasi.. :D

    BalasHapus
  2. saya disinggung di kalimat ini : YUI Indo, menjadi semacam wadah bagi fans YUI untuk bertemu, berkenalan, ngobrol bahkan ada yang sampai pacaran (hahaha…) gara-gara ikutan forum dan gath. haha..

    BalasHapus