Sabtu, 29 Januari 2011

When You Love Someone *Endah n Rhesa*

I love you but it’s not so easy to make you here with me
I wanna touch and hold you forever but you’re still in my dream
And I can’t stand to wait your love is coming to my life
But I still have a time to break a silence

When you love someone just be brave to say
That you want him to be with you
When you hold your love don’t ever let him go
Or you will loose your chance to make your dream come true

I used to hide and watch you from a distance
And I knew you realized
I was looking for a time to get closer
At least to say “Hello”
And I can’t stand to wait ‘till night is coming to my life

When you love someone just be brave to say
That you want him to be with you
When you hold your love don’t ever let him go
Or you will loose your chance to make your dream come true

I never thought that Im so strong
I stuck on you and wait so long
But when love comes it can’t be wrong
Don’t ever give up, just try and try to get what you want
Cause love will find the way

source : http://www.endahnrhesa.com/

Rabu, 26 Januari 2011

Untitled.. Maybe, forever.. *2*

Sekali lagi... Aku mengingat tentangmu teman.

Kau masih dengan kepercayaan diri yang sama. Kau bilang kau masih ingin berusaha. Tapi dalam mataku, aku hanya melihat sosok rapuh yang terus menyiksa batinnya sendiri.

Dua kata untukmu, "sampai kapan?"

Mungkin pikirmu skarang, aku adalah sahabat terburuk. Terserahlah... Mungkin bagi orang lain lebih mudah untuk tersenyum dan mendukung... Tapi kau tau, kan? Aku tak mudah memamerkan senyum palsu. Apalagi didepanmu, teman.

Sekali lagi, "maaf.."

Saat ini terlalu sulit bagiku untuk mengerti. Setiap kata-kata yang kau lontarkan menjadi sulit kucerna. Atau sekarang kita tak bisa saling memahami lagi?

Entah.. Entahlah..

Selasa, 25 Januari 2011

Untitled... Maybe, forever..

Dengan semua kesesakkan dan kebimbangan yang berputar dikepalaku, aku berkata padamu...

"Berhentilah... Aku lelah, dan aku tau kau bahkan lebih lelah daripada diriku... Apakah kau jenuh? Aku juga, walaupun hanya seperempat atau seperdelapan dari rasa jenuhmu..."

"Berhenti bukan dalam hal memperjuangkan hal (yang kau yakini) cukup berharga saat ini... Aku hanya memintamu untuk berhenti menyiksa batinmu sendiri... Itu saja..."

"Itu terlalu palsu, teman... Kau tak bisa berbohong padaku... Sekalipun tak bisa... Kalau sekarang kau sedang menangis dalam hatimu... Senyummu, kau tau? Penuh keragu-raguan, ketidakyakinan dan tentu saja kerapuhan..."

"Kau bilang, 'aku bahagia'... Baiklah... Kubiarkan kau menikmati rasa bahagiamu itu saat ini... Kau tau, walaupun aku ragu, kata 'aku bahagia'mu itu kurasa patut untuk diperjuangkan saat ini... Aku tetap bersamamu teman... Jangan takut..."

"Tapi tentu saja semuanya butuh waktu... Berpikir lagi, merenung lagi, pastikan lagi, bicarakan lagi... Semuanya butuh waktu, teman.. Dan kurasa kau berada dalam deadline dengan tenggat waktu yang minim... Jadi, gunakanlah waktumu dengan sebaik-baiknya..."

"Jangan menangis, jangan menghela nafas, jangan menyembunyikan wajahmu di balik bantal, jangan terlalu banyak melamunkan masalahmu saat ini... Waktu yang kau buang untuk hal-hal di atas lebih bermanfaat jika kau memakainya untuk memikirkan solusi masalahmu... Kau mengerti?"

"Aku diam bukan karena aku menerima keputusanmu... Aku hanya menghargaimu sebagai teman dalam proses pendewasaanku (dan tentu saja untukmu juga)... Walau hingga kini aku masih tak cukup mengerti akan keputusanmu..."

"Begitu banyak hal yang ingin kukatakan padamu, tapi hal itu selalu tersendat dengan helaan nafasku atau tatapan kosongku padamu... Kau tau kenapa? Aku tak sekuat itu untuk menyerangmu..."

"Jadi sekali lagi kukatakan.. Berhentilah menyiksa batinmu sendiri... Karena kau tau, itu menjangkit... Kau tak ingin membuat orang lain tersiksa juga kan? Maka berhentilah!"

"Dari semua hal yang kuutarakan diatas, aku hanya ingin kau mengetahui... Aku selalu ada untukmu... Setiap orang yang menyayangimu juga pasti berkata sepertiku... Jadilah kuat..."

"Dan bila suatu saat, mungkin dalam waktu dekat ini, kau menemukan tulisan ini... Berpura-puralah untuk tidak tau, ya? Tapi jangan berpura-pura bahwa kau menerima sebaris kata yang kuucapkan saat ini karena ketidakjujuranku tentang masalahmu.."

"Sebaris kata itu... 'Maafkan aku'..."

Minggu, 23 Januari 2011

SAHABAT?

Baru-baru ini salah seorang sahabat saya bertanya, "Kalo misalkan gue ngelakuin hal yang buruk, kira-kira kita masih sahabatan ga?"

Yupp... Pertanyaan kayak gini memang sering muncul dalam persahabatan. Pertanyaan yang mungkin sering membuat kita bingung dan bertanya-tanya, "memangnya perbuatan seburuk apa yang ia buat?"

Apakah anda juga sempat bingung saat sahabat anda bertanya seperti ini? Ataukah malahan anda gak punya seseorang untuk bertanya seperti ini? Maka... "kasiaaaan de lo ga punya bestpren.." :p

Sebenarnya hal ini mungkin bisa dijawab dengan mudah oleh orang-orang yang sudah memiliki sahabat terbaik dalam hidupnya (sahabat terbaik dalam artian tak harus sempurna, tapi mampu menerima bahkan mengisi kekurangan kita dan membuat kelebihan kita semakin berkembang.) Apakah saya masih mencari? Itu tergantung respon dari sahabat-sahabat saya tentang pertanyaan ini (joking, guys... u're the best.. just the way u are.. ;).)

Kembali ke topik, jadi apa yang harus kita jawab saat pertanyaan kayak gini muncul tiba-tiba? Mungkin setiap orang punya cara masing-masing, tapi intinya hanya satu.

Dan jawaban saya saat itu adalah "kalo lo sampe ngebunuh orang, mungkin gue bakal mikir-mikir lagi..." Haha.. jawaban asal-asalan lagi, murni becanda, yang disambut dengan tawa oleh sahabat saya. Tapi tentu saja saya percaya, sahabat yang saya pilih (seperti ia juga memilih saya sebagai sahabatnya) gak mungkin sekriminal itu (gahh...! Napa gua jadi formal gini yaa kalo ngblog?)

Yupp... Percaya.
Sudahkah anda percaya pada sahabat anda?
Sudahkah sahabat anda mempercayai anda?
Jangan sampai keragu-raguan memecah persahabatan anda.

Jadi jawabannya jelas, "Ya!"

Inti dari semua gabuan (bahasa Manado, baca : cerita gaje) di atas adalah untuk belajar mempercayai dan menerima sahabat kita apa adanya. Sahabat adalah refleksi dari diri kita sendiri. Jadi apabila kita tak bisa menerima refleksi diri kita secara apa adanya, bagaimana kita dapat menerima diri kita sendiri?

Keep ur faith..
No doubt..
Hold them tight..
Cause' there's can't be another 'her/him' in ur life..
Who want to stay on ur side, just because a simple-one-meaningfull-great-sweet word called "FRIENDSHIP".

NB : Jangan lupa jawab "Ya!" oke? :)

Jumat, 21 Januari 2011

Taiyou no Uta (Sebuah Lagu untuk Matahari)

Untuk semua YUI Lovers pasti gak asing dengan judul film ini. Yaa, film yang gak cuma mengangkat nama YUI sebagai seorang penyanyi sekaligus penulis lagu, tapi juga sebagai pemeran dalam film tersebut.

Bercerita tentang seorang gadis 16 tahun bernama Amane Kaoru (YUI) yang harus menghabiskan waktunya di rumah ketika matahari menggantung di atas langit. Xeroderma Pigmentosum, sejenis penyakit hipersensitif terhadap sinar ultraviolet, mengharuskannya untuk tetap di rumah apabila ia tak cukup bodoh untuk mati karena sengatan cahaya matahari. Jadilah ia harus merelakan kebebasannya untuk bermain di luar sejak masih anak-anak, bahkan iapun harus berhenti sekolah. Sungguh membosankan, tapi hal itu cukup berkurang ketika ia mendapatkan gitar pertamanya dan mulai menulis lagu. Selain itu ia juga mulai menemukan hobi baru, bernyanyi di taman dekat rumah saat malam tiba. Setidaknya ia tak terus berada di rumah dan merasa bosan.
Cerita berlanjut dengan kehadiran Fujishiro Kouji (Tsukamoto Takashi) dalam hidupnya. Berawal dengan melihat tingkah laku Kouji yang lucu saat mencoba papan seluncur (yang kemudian langsung dimarahi pemiliknya) dari balik jendela, Kaoru mulai rajin mengamati Kouji setiap hari. Tentu saja tanpa disadari oleh Kouji. Namun segalanya mulai berubah ketika Kaoru mengejar Kouji yang lewat di taman tempat live street performnya dan memberanikan diri untuk berkenalan dengan Kouji bahkan berkata kalau selama ini ia terus memperhatikan Kouji.

Kehidupan sehari-hari Kouji memang sama saja dengan remaja seusianya. Sebagai murid SMA ia harus ke sekolah setiap harinya, walaupun ia lebih sering terkantuk-kantuk saat Sensei mengajar di depan kelas. Tapi ada hal lain yang membuat harinya tak membosankan, papan seluncur! Ya, ia sangat senang berseluncur di pagi hari bersama teman-temannya sebelum berangkat ke sekolah. Bahkan ia sering terlambat karena keasikan berseluncur dan harus mengebut ke sekolah dengan scooternya. Hari-harinya hanya dilalui dengan sekolah, berseluncur, sekolah, berseluncur lagi. Namun hal itu berubah saat seorang gadis menubruknya dari belakang dan membuat tangannya terbentur di rel kereta. Gadis itu menyerangnya dengan kalimat perkenalan yang terburu-buru. "Amane Kaoru desu! Juurokusai desu...!" kata gadis itu terengah-engah, yang hanya bisa disambut dengan wajah Kouji yang melongo. Dan ternyata itu bukan menjadi pertemuan yang pertama sekaligus yang terakhir, karena beberapa hari kemudian ia bertemu lagi dengan gadis tersebut di halte tempat ia biasa mampir sebelum berselancar. Dan gadis itu sedang bernyanyi lagu yang asing, yang ternyata adalah lagu ciptaannya sendiri.

Jadi, akankah mereka jadi makin dekat? Akankah Kouji menerima kenyataan tentang penyakit Kaoru?
Makanya.. Jangan lupa nonton yaa! Apalagi YL, wajib tuhh.. Film ini juga ada versi doramanya (yang main Sawajiri Erika) dan ada versi musikalnya (yang main member SNSD Taeyeon.) Versi manganya juga ada... :)
So, don't miss it! :D

Ketika kita.. TUA..

"Saat aku lanjut usia..
Saat ragaku terasa tua..
Tetaplah kau slalu disini..
Menemani aku bernyanyi.." *SO7 - Saat Aku Lanjut Usia*

Seminggu yang lalu tepatnya hari Sabtu, saya beserta teman-teman seorganisasi berkunjung ke sebuah panti werda. Yang namanya panti werda yahh.. Pasti banyakan yang tua dong daripada yang muda. Kami kesana dalam rangka merayakan natal organisasi kami (telat memang, tapi yang penting semangat Natal masih berkobar di hati kami semua. *cailehh*.) Selain memberikan pelayanan dan ngasih kado Natal buat opa dan oma disana, kami juga mengadakan misa bersama di panti werda tersebut. Jadilah, opa dan oma tersebut juga ikutan misa. Dari sekian penghuni panti, ada oma-oma yang rewel dan gak mau ikut misa (jadi kayak anak kecil ya?) tapi ada juga yang semangat 45 buat ikutan misa. Dan dari sekian banyak oma dan opa di panti werda tersebut, ada satu oma yang menarik perhatian saya.

Rambutnya hampir semuanya sudah beruban (namanya juga udah tua), giginya kayaknya udah tanggal semua (keliatan dari bentuk rahangnya), dan kakinya gemetar dan harus bertopang pada kursi didepannya saat ia berdiri. Tapi, yang saya kagumi dari oma tersebut, ia tetap saja terus berdiri walaupun oma dan opa yang lain sudah duduk karena gak kuat, tentu saja dengan kakinya yang gemetar. Isn't that great? Orang yang masih muda saja belum tentu kayak gitu. Pas ngeliat oma tersebut, sahabat saya yang kebetulan satu organisasi dengan saya bertanya pada saya, "kalo nanti kita tua, kira-kira kita bakalan dimasukkin ke panti jompo juga ga ya?" pertanyaan yang sebenarnya juga saya pertanyakan tapi tentu saja itu belum bisa dijawab sekarang kan? "Mungkin ngga.. Kalo kita nemuin orang yang bener-bener sayang sama kita dan ga mau masukkin kita ke panti jompo.. Makanya, jangan galak-galak sama anak ma cucu.." jawab saya asal, lalu kami tertawa bersama.

Jadi, apakah saat ini anda sudah memiliki seseorang (entah keluarga, sahabat, atau seseorang yang anda sayangi) yang berarti untuk merawat anda, menopang anda saat anda tak mampu berdiri, menjaga anda, dan bahkan mungkin menemani anda bernyanyi di hari tua?

Selasa, 18 Januari 2011

The Wednesday Letters..(Surat Cinta di Hari Rabu) by Jason F. Wright

"Akhir bahagia selalu datang dalam bentuk apa saja.."

Jack Cooper, bisa jadi adalah suami teromantis sedunia. Bayangkan saja.. Ia terus menulis surat cinta untuk istrinya setiap hari Rabu, kegiatan yang rutin ia lakukan sejak ia menikah dengan istrinya, Laurel. Dan sebelum ia menghembuskan nafasnya yang terakhir, bersama Laurel yang baru saja berpulang di pelukannya, ia menulis 'Surat Cinta di Hari Rabu'nya yang terakhir.

Kematian memang tak bisa terelakkan dalam hidup Jack dan Laurel, tapi kisah cinta mereka tetap takkan pernah mati, tersimpan dalam setiap pucuk surat yang mereka wariskan untuk ketiga anak mereka.

Tapi, bagaimana kalau isi surat tersebut tak hanya berisi kisah cinta saja?

"Dan akhirnya yang perlu dilakukan adalah memaafkan."

Kamis, 13 Januari 2011

Anggap aja saya beruntung.. ^^

Dah lama gag ngeblog (lagi-lagi ngomong kaya gini.) Yahh... Langsung cerita aja yaa... Kemarin, pas naik ojek ke kampus mo ujian, ojeknya nabrak motor didepannya (hiiy!) dan untungnya saya ga mati. T.T Tapi kasian tukang ojeknya, kakinya keseleo (ckckck.

Terus pas pulang ke rumah dengan hati yang ga jelas karena kejadian ketabrak motor, tiba-tiba ada ular (ga tau nongol darimana) dalam rumah, dan saya cuma sendirian doank!!! T.T Akhirnya langsung telpon papa, panik sambil nangis-nangis. Untung mereka cepet nyampenya, trus langsung nyari-nyari tuh ular sialan, tapi ga ketemu-ketemu.. T.T

Tapi, kaya judulnya "Anggap Aja Saya Beruntung" karena ga mati kelempar pas tu kecelakaan tersebut, terus ga digigit ma ular yang masuk ke rumah. GW MASIH IDUP! >O