Sabtu, 26 Maret 2011

FF : My Only Sea... *Part V*

Bosan.
Kata itu terus menggema di kepalaku sejak rombongan kami tiba di Jeju. Jeju memang indah, sangat cocok untuk liburan. Tapi entah kenapa aku merasa bosan disini. Rasa-rasanya aku ingin menyelinap pulang ke dorm, atau berkunjung ke tempat lain yang bisa membuatku tidak bosan.
Seperti hari ini, aku menatap pantai melalui beranda kamar hotel tempat kami menginap. Dengan mata yang hampir tertutup, terkantuk-kantuk, menatap kosong ke arah langit.
"Bosaaaaan........" aku mengeluh panjang dan menghela nafas. Apa yang harus kulakukan sekarang?
"Jalan-jalan saja..." tiba-tiba terdengar suara Leeteuk hyung dibelakangku.
"Ahh, hyung! Kapan kau pulang? Apakah kalian sudah selesai mensurvey area konser?"
"Belum, aku pulang duluan karena lelah. Kau tau kan aku belum tidur dari kemarin?" sambungnya lagi sambil menarik kursi di sampingku.
"Aishh... Bukan hanya dari kemarin, tapi kemarin dari kemarin dan kemarinnya lagi. Jangan terlalu memaksakan diri, hyung. Kau harus menjaga kesehatan," kataku menasehati.
"Hei, sejak kapan kau mulai bertingkah secerewet ini? Atau..." kata-katanya terhenti, seiring dengan senyum nakalnya yang khas.
"Atau? Atau apa?"
Leeteuk hyung mendekatkan wajahnya padaku dan berbisik, "... atau kau ingin menggantikan posisi Kang In sebagai uri nampyeon?"
"Yaaaaaa, hyung! Aishh... Ya sudah! Aku pergi jalan-jalan saja!" teriakku akhirnya, meninggalkan Leeteuk hyung yang tertawa-tawa.

*******
"Kiri? Ahh... Tidak, tidak... Kanan? Gahhh!" Siwon menggaruk-garuk kepalanya. Ia tak tau harus kemana saat ini. Perlengkapan penyamarannya sudah lengkap, topi, kacamata, sweater dan penutup muka (bila diperlukan), serta kamera kesayangannya, semuanya sudah ia bawa. Masalahnya adalah, harus kemanakah ia sekarang? Tapi pertanyaannya terjawab oleh bunyi perutnya yang bergemuruh.
"Cari makan dulu..." katanya lalu berjalan ke kedai makanan terdekat. Setelah memesan semangkok sup dan nasi beserta sapi panggang, Siwon berjalan ke arah sebuah meja yang mengarah ke jalanan. Kendaraan serta penduduk yang hilir mudik di depannya menjadi hiburan tersendiri baginya sembari menunggu pesanannya datang. Tapi, tunggu... Bukankah hari ini terlihat lebih ramai dari biasanya?
"Sup dan nasi dengan lauk sapi panggang..." suara pelayan tiba-tiba membuyarkan lamunannya.
"Ahh... Terima kasih," kata Siwon sambil tersenyum.
"Ya, selamat menikmati."
"Baiklah..." kata Siwon lagi lalu mulai menyantap makanannya. "Ahh, ya... Kenapa hari ini ramai sekali, Pak? Apa ada perayaan atau semacamnya?"
Pelayan itu berbalik dan menjawab, "Ohh, hari ini ada konser dari penyanyi Jepang. Tempatnya di sekitar pantai itu..." kata pelayan itu sambil menunjuk-nunjuk ke arah pantai.
"Oh, begitu..." kata Siwon sambil lalu, kemudian melanjutkan makannya lagi. "Sepertinya menarik..." batinnya dalam hati, tapi mendengar kata Jepang kembali mengingatkannya pada gadis monyet yang bertemu dengannya kemarin, "Apa aku kesana saja? Mungkin ia ada disana.."
Begitulah, setelah melahap habis makanannya Siwon langsung beranjak ke tempat yang dimaksud oleh pelayan tadi. Dan benar saja, gadis itu ada disana. Di atas panggung. Pucat pasi melihat penonton yang berteriak-teriak menyuruhnya turun. Lama-lama jengah juga melihatnya.

"Yaa~ Monyet jembatan!" teriak Siwon akhirnya. "Tak usah pikirkan hal lain! Menyanyi saja!" sambungnya lagi.

Ia menatap Siwon cukup lama, terlihat bingung dengan kehadiran pria menyebalkan itu disini. Tapi akhirnya hal yang dilakukan gadis itu pada detik selanjutnya malah membuat Siwon sesak nafas. Gadis itu tersenyum padanya, senyum termanis yang pernah ia lihat. Dan nyanyian gadis itu malah lebih memperparah suplay oksigen yang masuk ke paru-parunya. Suaranya sangat lembut! Berbeda saat ia berteriak-teriak beberapa hari yang lalu. "Astaga! Kendalikan dirimu, Choi Siwon!" bentak Siwon dalam hati.
Alunan musik terhenti tepat saat Siwon sudah berhasil menguasai dirinya lagi. Dengan semangat ia mengepalkan tangannya tinggi-tinggi agar terlihat oleh gadis itu dan berteriak, "you did it!" membuat gadis itu tersenyum lagi. Dan... Sepertinya sesak nafas itu datang lagi. Lebih parah dari sebelumnya.

*******

to be continued.......

Senin, 14 Maret 2011

Di Ujung Jalan Itu.. (Song)

*A Em Bm D
A Em Bm D

A
Sayup.. Kudengar
Em F#
isakmu..
Bm
Tiada suka tersisa
D
Tiada tawa bernaung
E
Rapuh..

A
Lambat.. Matamu
Em F#
menutup..
Bm
Sesal bukan inginmu
D
Tangis bukan harapmu
E
Hampa..


F#m
Bintang malam tak
A
membawa jawaban
Bm
Sesakmu masih diam
E
menetap
F#m
Apakah esok kan
A
hadir senyuman?
Bm
Mentari kan datang,
D
kan temukan jalan
E
bagimu..

A
Di ujung jalan itu,
Em
kau bertahan
Bm
Menanti bahagia yang
G
mungkin tersesat
A
Hingga kilau pagi
Em
kian merayap
Bm
Kau menanti dan

menanti
G
dalam sesak
A
Tegarlah..

A Em Bm D
A Em Bm D E

F#m
Esok kini tlah datang
A
menghampiri
Bm
Imajimu perlahan
E
menari
F#m
Cahaya pagi
A
memenuhi mimpi
Bm
Kini berdirilah,
D
mulai
satu langkah
E
berani

A
Di ujung jalan itu,
Em
kaupun bangkit
Bm
Menatap sia-sia jalan
G
buntu ini
A
Dingin malam sepi tlah
Em
terlewati
Bm
Tangis sesal kini
G
takkan penuhi hari

A
Di ujung jalan itu,
Em
kau bertahan
Bm
Menanti bahagia yang
G
mungkin tersesat
A
Hingga kilau pagi
Em
kian merayap
Bm
Kau menanti dan
G
menanti dalam sesak
A Em
Tersenyumlah..
Bm D
Tersenyumlah..
A Em
Tersenyumlah..
Bm D
Tersenyumlah..

* A