Sabtu, 03 Juni 2023

Laut: Pilih Jatuh atau Lompat? (Habis baca : The Girl who Fell beneath The Sea)

"Semua pengantin dewa laut terhubung dengannya lewat benang merah takdir,

tapi cinta itu tidak bisa dibeli atau didoakan...

Cinta itu harus diberikan tanpa paksaan."


     Kisah ini tentang Mina, gadis yang memutuskan untuk melompat ke dalam laut menggantikan kekasih kakaknya yang seharusnya menjadi korban selanjutnya. Kenapa aku menyebut kata korban? Karena gadis-gadis itu (iya mereka ada banyak, dipilih berdasar anggapan kalau mereka yang terbaik di antara gadis seumurannya) sepertinya terlihat menjatuhkan diri tapi menurutku tidak. Mereka jatuh, didorong oleh tangan-tangan yang mengantar mereka. Percaya bahwa pengorbanan seorang gadis yang mereka sebut pengantin dewa laut bisa meredakan amarah sang dewa. Lalu bagaimana kalau pengantin yang mereka pilih tertukar?

     Ajaibnya atau sangat disayangkan? Walau bukan jadi yang terpilih, Mina menemukan benang merah takdir di tangannya. Lurus memanjang menuju kediaman dewa laut. Tapi Mina adalah gadis yang percaya pada keyakinannya sendiri, ia sudah menentang apa yang orang lain percayai dengan 'melompat' menggantikan yang 'jatuh'. Tidak, aku tidak bermaksud merendahkan mereka yang jatuh. Yang ingin aku sampaikan adalah betapa baiknya apabila ada satu orang saja yang bisa membuktikan bahwa keyakinan mayoritas orang-orang itu salah, dan tidak ada yang akan jadi korban. Demi membuktikannya, Mina mengikuti benang merah takdir, hanya untuk diputuskan oleh pengawal yang menghadang di kediaman dewa laut.

     Sungguh, cerita sejak Mina melompat hingga ia sampai ke istana dewa laut itu tidak bisa aku cerna dalam pikiran. Bukannya berimajinasi, aku malah pusing, bingung, asing. Apa karena mereka di dalam laut? Maksudnya... mungkin mereka baik-baik saja dalam cerita (ya aku ngga yakin), tapi aku yang membaca mungkin masih bergerak panik karena tenggelam.

     Lantas saat benang merah itu putus, lalu terjalin lagi (awas spoiler!) aku jadi terombang-ambing (hahahahahahah). Tapi yang aku ingat, dalam cerita ini kata 'benang merah' disertai oleh 'takdir'. Aku tidak ingat siapa yang bilang ini dalam cerita tapi katanya takdir itu jangan dikejar, biarkan takdir yang mengejarmu. Dan ternyata (awas spoiler!) takdir itu tidak ke mana-mana. Andai saja kekacauan tidak terjadi dan ular laut tidak muncul di saat yang tidak tepat yah sepertinya Mina bisa sadar lebih cepat akan takdir itu.

     Kemudian ada halaman yang membuat aku menangis tersedu-sedu. Ya, cerita tentang keluarga sering membuatku menangis. Mina juga menangis. Bagian ini membuatku berpikir, "Apa mereka yang pergi lebih dahulu melihat kita dari surga?" atau memilih menanti di dunia arwah agar bisa pergi bersama ke surga... Semoga kita semua menuju surga...

     Setelah penjelasan panjang di atas, aku bersyukur menyelesaikan buku ini dan tidak berhenti sampai bagian Mina melompat dalam air. :"D Karena artinya aku seperti hanya tenggelam mengikuti Mina dan tidak berbuat apa-apa. Aku ingin memberi nilai 3,7 untuk buku ini. Sayangnya aku tidak tau apa itu mungkin di aplikasi goodreads. Tapi nilai 4 juga... Ngga pas. Jadi ratingku di sini adalah 3 dari 5.