Kau hanya menyembunyikan wajahmu, prasangkaku.
Kau menahan hatimu, tak ada suara isak di sana, prasangkaku lagi.
Kalau saja aku berada di sebelahmu saat ini kau akan kudekap, sayang, aku hanya mampu menutup pintu.
Dari balik pintu kamar yang sudah kututup, untukmu yang lupa caranya tersedu? Kini kupinjamkan mataku.