Senin, 27 Februari 2023

Apa yang kamu lakukan saat sedang tidak baik-baik saja? (Sedang baca : jika kita tak pernah baik-baik saja)

Orang-orang di sekitarku bilang aku tidak menikmati hidupku, hidupku hanya berputar dalam satu poros yang sama.

Aku tidak ingin percaya, tapi seperti lagu yang kusukai dan kudengar terus-menerus, aku jadi hafal. Dan aku jadi ragu; apa benar aku benar-benar baik-baik saja? Dan hari ini pun berubah jadi hari yang tidak baik-baik saja.

Di hari aku sedang tidak baik-baik saja, suara orang-orang yang tertawa di luar sana sambil menonton serial tv dengan volume kencang membuat hatiku makin sakit. Suara chat yang masuk dan dering ponsel pun kubiarkan saja.

Aku benci orang-orang yang memuji-muji di masa terang, lalu hilang setelah menyerap habis cahaya yang ada. Yang bahkan jelas tau cahaya itu sudah redup, tapi masih memaksa mengais-ngais di celah, siapa tau ada sisa-sisa yang belum dia ambil.

Jadinya, kuhibur diriku dengan membuka plastik yang membungkus buku berjudul "jika kita tak pernah baik-baik saja". Kupasang musik, menaikkan volumenya sampai tak ada lagi yang bisa kudengar selain suara musik dan suara dalam pikiranku sendiri.

Begitu membingungkan saat aku ingin sendiri tapi tak benar-benar ingin sendiri, aku sering memilih musik sebagai teman. Dan juga buku.

Ini bukan buku karangan Alvi Syahrin yang pertama aku baca, karenanya aku tersenyum membaca sapaan si penulis buku yang tak pernah lupa melibatkan Tuhan dalam tulisannya. Katanya semua ini : aku yang tidak baik-baik saja, siapapun yang juga merasa begitu, semuanya adalah kehendak Tuhan semata. Semuanya ada alasannya.

Ajaibnya, sekarang aku merasa lebih baik. Apa karena musik yang aku dengar? Atau karena buku yang aku baca? Apa... Tuhan ada di sekitarku?

Pada akhirnya aku sadar, saat aku tidak baik-baik saja, mau aku merenung, tidur, atau melakukan sesuatu seperti mendengar musik dan membaca buku, juga jangan lupa berdoa, asalkan semua hal itu akhirnya membuat aku merasa lebih baik, yaaa... bagus jika keadaanku jadi lebih baik karena semua hal itu. Asal aku tidak terus larut dalam ketidak baik-baik saja itu.

Sulit dijelaskan, tapi asal aku mengerti apa yang aku tulis, aku akan kembali lagi ke tulisan ini saat aku merasa tidak baik-baik saja.

Rabu, 22 Februari 2023

Aku dan Malaikat (Habis baca: Dunia Cecilia)

Walau kutulis judulnya seperti itu, aku belum pernah bertemu malaikat. Takutnya, malaikat pertama yang aku temui adalah malaikat maut. Aku ingin mengetik kalau aku hanya bercanda, tapi aku saja tidak bisa tertawa saat membaca ulang kalimat itu. Lagipula tidak ada yang tau (kecuali Tuhan dan malaikat) kapan aku bertemu malaikat.

Haaaa.....



Buku ini kubeli karena judulnya ada nama Cecilia, nama baptisku. Sejak kecil aku diberi tahu bahwa nama baptisku mewakili nama malaikat pelindungku. Malaikat pelindung akan membisikkan hal-hal baik di telinga kita; waktu kecil kata-katanya terdengar keras namun makin dewasa suara itu makin lemah dan kemudian hilang.

Sementara dalam buku diceritakan bahwa malaikat melihat manusia seperti sesuatu yang ada dalam cermin. Hal ini membuatku berpikir, bukannya bayangan di cermin hanya bisa terlihat saat ada cahaya? Karena cermin adalah benda yang memantulkan cahaya. Aku, dalam diriku ada cahaya. Begitupun disebutkan di dalam buku, bunyinya :

"Kau juga meminjam cahaya Tuhan, Cecilia. Kau juga adalah cermin Tuhan."

Ini juga membuatku berpikir, Tuhan selalu digambarkan sebagai terang. Seberapa terangkah Tuhan sampai ia bisa meminjamkan cahaya-Nya kepada milyaran manusia? Rasanya tidak pantas kalau membiarkan cahaya itu redup, padahal sudah dipinjamkan secara cuma-cuma.

"Apa benar, kadang-kadang kamu begitu buruk sangka, sampai hatimu jadi gelap gulita?"

...

Sudah lama sejak buku ini diam dalam daftar buku yang ingin aku beli. Karena sekarang membeli buku sudah lebih mudah dengan adanya toko buku online, jadi aku suka membeli buku-buku sedikit demi sedikit. Syukurlah suatu hari Rakata -aplikasi untuk membaca buku yang diproduksi (??? benar ya diproduksi) dari penerbit Mizan- memberi diskon untuk buku digital dan Dunia Cecilia jadi salah satu buku yang masuk daftar diskon! Terima kasih, Rakata!

Dunia Cecilia adalah kisah bernuansa Natal, tentang seorang anak bernama Cecilia yang tengah sakit keras dan pertemuannya dengan malaikat bernama Ariel. Ariel berjanji ia akan menceritakan tentang surga, sebagai gantinya Cecilia harus gantian bercerita tentang manusia. Jadilah mereka bertualang di dunia sekitar Cecilia, di ruangan dalam rumah, berselancar di luar dengan kereta luncur terbaru, hal-hal yang mungkin saja sulit dilakukan Cecilia saat ini dan mungkin juga takkan sempat ia lakukan jika harus menunggu sampai ia sehat. Pada akhirnya, membaca dialog Cecilia dan Ariel jadi hiburan tersendiri bagiku.

Secara keseluruhan aku memberi buku ini nilai 4/5, aku tau akhir cerita kisah ini yang sedih adalah hal yang realistis tapi aku sedih karena harus menerima kenyataan itu. Tapi ini masuk ke dalam daftar buku yang akan kubaca sekali lagi karena ada banyak hal yang bisa aku kutip dan ingat. Yang paling aku suka adalah kalimat ini :

"Terlahir sama artinya dengan dianugerahi seluruh dunia ini."

Dunia tempat aku berada saat ini adalah anugerah yang diberikan Tuhan bahkan sejak aku lahir. Karena ini hadiah, aku akan menghargai itu, berusaha menghilangkan buruk sangka dalam hati, dan menggunakan cahaya yang dipinjamkan Tuhan.

Terima kasih, Tuhan... Aku menemukan buku yang bagus. :)



Senin, 20 Februari 2023

Kata-kata

 Malam ini saat aku lanjut membaca sebuah komik berjudul "Holy Idol" ada sebuah kalimat yang membuatku merenung dan memutuskan untuk menulis di sini.

"Di dunia ini, walau kita berbicara dalam bahasa yang sama, masih ada kata-kata yang tidak bisa kumengerti. Ini begitu sulit..."

Adalah wajar jika tidak tahu kata-kata terbaru atau kata yang jarang digunakan dalam hidup sehari-hari. Hanya saja saat  berada dalam keadaan tersebut, tidak mengerti dan merasa terasing, aku merasa kesulitan. Kadangkala malah apa makna yang ingin disampaikan dalam kata-kata juga bisa salah diartikan. Kenapa hal yang bisa menyatukan juga bisa jadi pemisah? Kata-kata.

Kata-kata, aku hanya ingin berkata-kata. Tidak apa-apakah kalau seseorang hanya ingin bicara omong kosong bukan untuk dikatakan pada orang lain? Kata-kata yang mengalir begitu saja, kata-kata yang muncul di kepala tanpa ada jeda, kata-kata yang aku ketik tanpa perlu menekan tombol hapus di keyboard... kata-kata yang tidak perlu aku pikirkan akan sampai ke mana. Kata-kata yang tidak perlu dijelaskan apa maknanya.