Kamis, 09 Februari 2012

[Amerta] Best Friend Forever

"Kan bersama selamanya. Menjelajahi rumitnya dunia. Berkelana kita bernaung cakrawala. Kita, abadi."
Senandung merdu memenuhi sebuah kamar yang minim cahaya. Sepasang kaki berjalan menyusuri deretan foto yang tersusun rapi di atas meja. Ada senyuman yang membeku di sana, hal yang hanya bisa dimiliki karena selembar foto.
Parfum di depan meja rias kini mengalihkannya. Hari ini adalah hari yang penting jadi mana mungkin ia melewatinya dengan kondisi yang tak sempurna. Tiga kali semprotan sepertinya sudah cukup karena setelah itu ia langsung menuju ruang makan. Jamuan tersebut tak akan pernah dimulai bila ia lama-lama berdandan.
"Apa kalian sudah menunggu lama?" gadis itu berkata kepada lima sahabatnya yang telah duduk mengelilingi meja makan.Tapi tak ada jawaban.
Gadis itu melanjutkan monolognya. Ia bertutur tentang masa sekolah mereka yang menyenangkan, kegilaan maupun kebodohan yang pernah mereka lewati, nama geng mereka yang diambil dari namanya, serta hal-hal yang tidak penting seperti kelinci di sekolah yang sudah beranak lagi. Tapi tetap saja tak ada respon yang berarti.
Brak!
Terdengar bunyi yang keras dari arah kamar yang ditinggalkannya tadi.
"Sepertinya Danu sudah bangun..." gadis itu beranjak menuju kamar tersebut. Dan benar saja, pria bernama Danu itu memang sudah bangun. Tepatnya bangun dan mencoba melarikan diri.
"Kamu kenapa, Dan? Ayo siap-siap! Yang lain sudah menunggu..." gadis itu berkata pada Danu, tapi Danu hanya membalasnya dengan tatapan jijik.
"Yang lain? Maksudmu mayat sahabat-sahabatku?!"
Gadis itu tercengang mendengar kalimat yang diucapkan Danu barusan. Dengan mata berkaca-kaca ia membalas, "Mereka tidak mati, Danu. Mereka malah kuberi hidup abadi."
"Hidup abadi katamu? Amerta! Kau membunuh mereka!"
Keheningan menyambut mereka. Tak ada yang mengucapkan kata-kata lagi. Bahkan gadis itu, Amerta, yang sedari tadi sibuk berbicara pada lima jasad sahabatnya di ruang makan kini ikut membisu juga.
"Maafkan aku." Tiba-tiba terdengar suara Amerta yang bergetar disusul dengan tangis yang tertahan. "Aku hanya ingin terus bersama-sama dengan kalian..."
Rasa iba menyelimuti Danu. Ia memang tak bisa melihat sahabatnya menangis. Tapi Amerta yang menangis di depannya saat ini bukan lagi sahabat yang dikenalnya dulu. Gadis yang dulunya tak berani menonton film horor kini malah menciptakan kehororan itu dari tangannya sendiri.
"Serahkan dirimu pada polisi. Setelah itu aku baru bisa memaafkanmu." Danu menatap Amerta lekat-lekat lalu akhirnya tersenyum saat gadis itu mengangguk.
Ikatan pada pergelangan tangan Danu sudah dilepas. Baru saja ia ingin memeluk Amerta, tiba-tiba sebuah suntikan mendarat di lehernya.
"Selamat bergabung, Danu."
Cahaya matahari semakin menyeruak dari sekat jendela kamar. Cairan yang tersisa pada jarum suntik yang menancap di leher Danu berkilau tertimpa cahaya. Amerta meraih sebuah bingkai perak dan mengusap foto itu perlahan. Ada dirinya di sana, bersama Danu, Lana, Syifa, Angga, Dion dan Sekar. Tertawa, sepertinya dirinya yang kini tertawa di depan jasad Danu.
"Amerta, aku senang sekali saat kalian memilih untuk menamai kelompok kita dengan namaku. Amerta memiliki makna keabadian. Sama seperti persahabatan kita. Benar, kan?" katanya.
"Kan bersama selamanya. Menjelajahi rumitnya dunia. Berkelana kita bernaung cakrawala. Kita, abadi."
Senandung itu kembali terdengar. Lama-lama semakin menghilang, dan akhirnya tak terdengar lagi.

Cerita di atas hanya sekedar fiksi belaka, ditulis dalam rangka meramaikan Kontes Flashfiction Ambrosia yang diselenggarakan Dunia Pagi dan Lulabi Penghitam Langit.

11 komentar:

  1. Wooow, thriller abis.. Keren!
    hahahaha..
    Beneran bikin yg sad ending dy.. wkwk
    Ngmg2 itu cairan apaan yg disuntikin??
    Agak kurang jelas, kenapa cairan itu bisa bikin mati dan kenapa kepribadian si Amarta mendadak berubah? :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bwakakaka. XD
      Tantangan buat penyuka happy ending. :p (tapi ga semua happy end sih --a)
      Cairannya saya sendiri kurang tau. #plak
      Sejenis racun yang bisa diinjeksi lah.
      Amerta itu apa ya. Sejenis cewek aneh. Temannya ya cuma yang anggota geng "Amerta" itu.
      Mau sekuel?
      Nanti diceritain. (Kalo mau) >:)

      Hapus
  2. Woow.. classic.. keren lho gaya berceritanya.. merinding bacanya.. makasih ya udah berpartisipasi :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaa~
      Makasih udah komen.^^
      Makasih juga, mbak udah diterima karya saya ini. hehe :D

      Hapus
  3. Ternyata namanya Amerta. Bagus! Keren ah! XD

    BalasHapus
  4. wah FF horor keren :D

    BalasHapus
  5. Balasan
    1. Makasih, Arum. :)
      Temanya yg keren, tulisannya engga. :p
      Ayo nulis! XD

      Hapus