Rabu, 09 Februari 2011

FF : My Only Sea... *Part IV*

"Jadi apa alasanmu kali ini?" Ikuta Toma, supir dlm perjalanan mereka mulai membuka pembicaraan. Ia memantau gerak-gerik Emi lewat kaca spion yg berada di atasnya.

"Hehe.." Emi tertawa kecil lalu menjulurkan lidahnya.

"Jgn 'hehe2' padaku. Cepat katakan alasanmu," sambungnya lagi.

"Sdhlah..Tak usah dibahas lagi, yg penting Emi chan sdh bersama kita lagi kan?" YUI yg duduk disamping Emi berusaha untuk menenangkan suasana.

"Tapi YUI san.."

"Hoahhmmm.." miwa menggeliat & merentangkan tangannya selebar mungkin. Tangannya sempat menyenggol kepala Tsuji Shion yg tertidur disampingnya (untung saja ia tdk terbangun, kalau tdk miwa pasti dimarahi habis2an.)

"Kau sdh sadar?"

"Mmm.." miwa mengerjap2kan matanya & menguap lagi.

"Baguslah, setdknya sdh tdk ada yg mengorok lagi.." sambung Toma lagi. Tapi miwa cuek saja dgn ledekannya itu.

"Tidurku lelap sekali tadi..Hoahmm..Aree..? Rie sudah kembali?" sambungnya ceria saat melihat Emi yg duduk tepat didepannya. Rie adalah panggilan khusus dari miwa untuk Emi, singkatan dari SaruwataRIEmi.

"Mmm.." jawab Emi pendek.

"Tadi kau kemana saja? Aku cemas sekali.." miwa berkata dgn mimik meyakinkan, tapi gaya bicaranya malah membuat Emi ingin tertawa.

"Jalan2 sore.." jawab Emi santai, tapi ia langsung menarik ucapannya saat dipelototi oleh Toma.

"Jalan2? Kenapa kau tak mengajakku? Aku kan juga ingin jalan2.."


"Berisik!" gumam Tsuji Shion tiba2, membuat miwa panik karena membuat si monster tidur terbangun.

"Ssst..Jgn berisik.." kata miwa hampir berbisik. Padahal dialah yg sebenarnya jadi biang keributan.

"Kembali ke topik..Jadi apa yg kau lakukan tadi saat menghilang dlm kemacetan?" Toma mulai menginterogasi Emi lagi, ia tak peduli dgn perkataan YUI yg tak mau membahas hal itu lagi & perkataan miwa supaya jgn berisik.

"Yah, jalan2. Sudah lama aku tak pergi ke pantai, kau tau itu kan, Oniichan?"

"Lalu pria tadi? Apa yg terjadi sampai ia harus menggendongmu?" tanya Toma dgn nada dingin yg tak berubah.

"Ahh..Ya..Itu Choi Siwon member Super Junior kan? Aku pernah bertemu dgnnya sekali saat konser mereka di Jepang. Jadi apa yg terjadi tadi?" YUI malah ikut2an bertanya.

"Anggap saja aku sdg sial." jwb Emi pendek.

"Itu tdk menjawab pertanyaanku. Apa yg kalian lakukan? Kenapa kakimu sampai terluka? Kau tau kan besok adalah debut pertamamu? Seharusnya kau menjaga kondisi tubuhmu agar selalu baik. Benar2..Bagaimana ka..Ufhpbh..Aphbh.." kata2 Toma terhenti tiba2. Yamashita Tomohisa (a.k.a Yamapi) membekap mulutnya.

"Menyetir yg benar.." katanya singkat lalu melanjutkan kegiatan yg dilakukannya sedari tadi. Membaca novel.

"KAU!" teriak Toma.

"BERISIK!" teriak Tsuji Shion lagi (kali ini dgn kesadaran penuh), bantal Spongebobnya melayang ke arah Toma.

*****

The day is coming.

Sorotan lampu berwarna-warni, melodi gitar, gedebuk drum & riuhnya penonton membuat hatiku makin tdk tenang. Hari ini adalah debut pertamaku. Tak seperti penyanyi Jepang lainnya, debutku dimulai di Jeju. Hal ini merupakan keputusan dari M san, managerku. Jadilah aku -bersama senior2 yg menjadi mentorku- berangkat menuju Jeju untuk melaksanakan konser.

"Sudah siap?" Shion san menepuk pundakku. Ia baru saja selesai tampil di panggung & tepukan penonton masih belum mereda. Apakah tepukan penonton juga akan semeriah itu padaku?

"Nee~ siap? Ganbatte!" sahutnya memberi semangat & langsung kusambut dgn anggukan, walaupun sebenarnya aku ingin segera kabur dari sini. Suara penonton yg ikut menyanyikan lagu It's My Life dari Neechan makin membuatku gugup, rasanya aku ingin menangis saat Oniichan (yg saat itu menjadi MC) memanggil namaku.

Penonton hening saat melihat sosok tak dikenal dgn kikuk memasuki panggung.
Aku menunduk, tak berani menatap penonton. Beberapa penonton mulai bosan lalu berteriak memintaku untuk turun dari panggung, membuat rasa percaya diriku makin menurun. Apa yg harus kulakukan?


"Yaa~ monyet jembatan!" suara seseorang yg tak asing berteriak dari arah penonton.


"Tak usah pikirkan hal lain! Bernyanyi saja!" teriaknya lagi.

Entahlah apa yg terjadi tapi nyatanya teriakan tadi malah menguatkan hatiku & membuatku mulai bernyanyi.

*Semua terasa seperti kemarin
Kita merentangkan kedua tangan
Berlari menirukan pesawat terbang

Janji indah di masa kecil
Mengaitkan jari, kau berkata :
"Teman selamanya, tak mustahil.."



Where are u now?
Aku lantas bertanya Pada sisi kosong bangku disampingku

Where are u now?
Aku juga bertanya
Pada langit yg tak lelah berganti warna
Tapi yg tersisa di kisah kita
Hanya
jejak pesawat yg dibentuk awan

Kuingin lupakan & relakan
Semua hal tentangmu, teman
Tapi kenangan takkan membuatnya mudah



Where are u now
?

Aku kini bertanya
Pada bayang yg kucipta sendiri
Where are u now?
Aku bertanya lagi
Pada langit yg tak lelah berganti warna
& yg tersisa di kisah kita
Hanya jejak pesawat yg dibentuk awan

Haruskah penantian ini berlanjut?
Kuatku bukan selamanya
Dimana kau? Dimana kau? Dengarkan..
Apakah "teman" hanya kan jadi kata saja?
(reff 1+2)*

Aku menyelesaikan laguku dgn cukup baik. Terbukti dgn tepukan riuh dari penonton. Tapi hal yg lebih membuatku tersenyum adalah pria bodoh dengan kamera yg menggantung di lehernya, yg mengangkat tinjunya tinggi2 ke udara & berteriak "you did it!"

Pria itu : Choi Siwon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar