Kamis, 20 Oktober 2011

Don't Stop Me Now


Membenci,
Merasa tak diterima dan balik menghujat.
Aku menjalani hari-hari dengan sepicik ini.

Bahkan jarum pendek dan panjang yang beradu dalam jam dinding itu serasa mengejekku.

Darimana datangnya hujan? Kemana semua kehangatan yang diberi matahari?
Radiasi, aku butuh itu.


Aku hanya mengenal kata 'lawan'.
Selama ini aku berdiang dalam rasa was-was dan beradaptasi dengannya.

Peradaban menenggelamkanku
Dalam sebuah fiksi tanpa judul
Ahh... Aku ingin menyelamatkan diri!


Dalam hati aku bertanya-tanya :
"Sejak kapan ini dimulai?"
"Akankah ini berakhir?"


Pengecut.
Melarikan diri dari segala yang kutakutkan.
Diriku yang sebenarnya, beginikah?


"Hidup bukanlah lelucon, kau tak bisa terus menertawakan segala hal yang kau terima hari ini."
Aku mengingat nasehatmu teman.
Tapi sayangnya aku masih manusia yang sama
Gadis dengan kebodohan yang dengan angkuh kusebut kebijakan

Lalu siapakah yang pantas disebut musuh?
Katakan padaku, katakan padaku.


Aku tak suka drama,
tapi aku bahkan tak menyadari sandiwara yang telah ku mulai.

Tapi tak ada yang perlu disesali
Tak perlu.
Karena hari penentuan itu hampir tiba.


Ini hidupku, ini waktuku untuk bersinar!
Tersenyum dan bangkit.
Aku akan menghadapi semuanya.


Kebencianku,
Rasa takut dan kepengecutanku,
Pergilah menjauh!
Dalam meraih kisah yang sama sekali berbeda
Aku harus menjadi kuat untuk mengantisipasi semua tantangan yang akan datang

Inikah saatnya aku berteriak?
Bisakah kau berteriak bersamaku?


"Jangan hentikan aku sekarang, diriku!"


Hari baru akan kumulai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar