Sabtu, 01 Januari 2022

Time, mysterious, after all, always. (Waktu adalah misteri, setelah sekian lama, selalu). [AWAS SPOILER]

Aku bukan peramal, jadi aku tidak akan pernah tahu bahwa hari pertamaku di awal tahun 2022 akan begitu sibuk. Sayangnya, kesibukan itu berasal dari layar ponsel pintar yang aku punya... saat ini pun benda itu masih ada di depanku, memutar "Harry Potter 20th Anniversary - Return to Hogwarts" untuk kali kedua. Ahh... video ini adalah hal yang paling aku nantikan sejak lama. Apalagi kembalinya golden trio dalam satu layar merupakan sesuatu yang langka untuk dilihat. Walau aku menulis 'sayangnya', bukan berarti aku kecewa atau menyesal menonton ini, hanya saja aku harap aku punya kekuatan lebih untuk berinteraksi secara langsung dengan orang-orang di lingkungan tempat aku 'berada' (kecuali keluarga tentu saja, karena mereka ada dan aku ada di sini bersama mereka) dan mengucapkan lebih banyak 'selamat tahun baru', kekuatan dan kegembiraan yang sama yang aku tumpahkan dengan begitu meluap seperti yang aku ungkap lewat thread panjang di Twitter keduaku tentang #ReturnToHogwarts, yang begitu mengagetkan karena mendapat banyak respon dan love. Aneh, ini membuatku takut. Aku takut terserap dalam keramaian yang ditujukan linimasa itu untukku. Aku takut terlena dengan bunyi notifikasi yang terus masuk dan menggodaku untuk merespon itu semua. Baiklah, aku mulai meracau tidak jelas. Padahal tadi aku mau menulis tentang 'Harry Potter Reunion' tapi ini jadinya nyasar jauh sekali.
Baiklah, ayo fokus.
Sebelumnya aku berterimakasih pada teman online-ku Bry yang membuatku ingat lagi kalau aku punya janji untuk lebih rajin menulis jurnal harian dan blog. "Kembali menulis ciel," tulisnya, membalas pembaruan goodreads yang secara otomatis masuk ke akun twitter utamaku. Oh, kita sudah lama tidak berinteraksi, aku tidak tahu apa alasannya tapi itu terjadi begitu saja. Aku harap kamu baik saja, apa masih di Jogja? Ahh... aku ingin ke Jogja. Aku dengar akhir-akhir ini klitih merajalela dan merasa takut karenanya, tapi aku tetap ingin ke Jogja lagi.
Kembali ke topik. Mata adalah karunia luar biasa yang diberikan Tuhan yang bukan hanya satu melainkan dua sehingga aku bisa memerhatikan hal dengan lebih jelas. Dengan dilengkapi kecerdasan teknologi bernama Google Lens, aku bisa mengetahui apa yang aku lihat dari mataku di scene pertama video tersebut; London.

Foto dari Quora : https://www.quora.com/Why-does-London-matter-to-the-world-in-2020

Jembatan dengan dua tiang yang terlihat seperti kembar yang berdiri di atas sungai, aku tebak itu adalah London Bridge dan aku hanya sedikit keliru. Dari penelusuranku, jembatan itu bernama Tower Bridge (yang juga disebut London Bridge, tentu saja), dan sungai tempat jembatan itu berdiri bernama sungai Thames. Selanjutnya, bangunan unik beerbentuk apa itu... kerucut? dengan lampu di ujungnya juga menarik perhatianku. Jadilah aku mencari 'bangunan kerucut di London', yang membuatku sekali lagi kagum dengan teknologi. Nama bangunan itu The Shard. Lihat betapa cantiknya The Shard di saat malam, bersama kelap-kelip lampu di kota London di sekeliling.

Sumber : https://www.theviewfromtheshard.com/

Scene berganti dan menunjukkan jalanan kota dengan lampu-lampu hias, ada yang bisa memberitahuku jalanan mana saja yang ditunjukkan di video tersebut? Aku tidak ingin berlama-lama karena selanjutnya Emma Watson ---Hermione akan segera muncul. Di mana? Oh, kayak ga kenal Miss Granger saja. Dia ada di toko buku! Musim dingin belum usai dan pohon Natal yang masih diletakkan dalam toko buku menyisakan keajaiban Natal di bulan Desember. Emma meraih buku yang tidak bisa aku baca judulnya dari rak, kemudian scene berganti lagi. Kali ini di sebuah kedai kopi.
Ahhh... itu Hagrid! Ya, Robbie Coltrane, pemeran Hagrid. Seorang pelayan baru saja meletakkan secangkir kopi pesanannya di atas meja. Aku jadi ingat gelas besar berisi... teh? yang ia sajikan untuk Harry dan Ron (apa ada Hermione?) di Hagrid's Hut. Pergantian scene terjadi lagi, dan di dalam taksi, pemeran Neville, Matthew Lewis muncul.
Jam dinding berdentang, waktu, ini pukul 00.00. Oke aku akan meminta maaf sebelumnya karena aku akan menyebut para pemeran di Harry Potter dengan nama karakter mereka saja (setelah menyebut nama asli mereka tentu saja) karena aku merasa lebih nyaman bercerita seperti itu.
Jam menunjukkan pukul 00.00, secara ajaib (ini sihir!) sebuah amplop muncul di samping cangkir kopi si atas meja tempat Hagrid duduk. Oh, amplop berwarna krem, dengan cap merah, dan lambang Hogwarts, tentu kamu tahu itu surat dari mana. Amplop selanjutnya muncul di dalam buku (another magic!) di tangan Hermione, dan juga di tumpukan barang di kursi sebelah Neville (whoaa). You know, aku mulai berkaca-kaca saat melihat nama mereka --- beserta tempat mereka secara detail tertulis (taksi hitam dan terjebak macet :") ahhh ini kayak ngingetin aku ke kamar Harry, Privet Drive, di bawah tangga). Saat ini aku mengetik dengan mata berkaca-kaca juga. :")
Peron 9 3/4 yang melegenda muncul setelahnya, dan Hermione, yang sudah mengganti gaya pakaiannya lengkap dengan topi, mantel dan boots berlari tidak sabaran menuju Hogwarts Express. Sosok lain muncul dengan wajah tertutup "Daily Prophet Special Edition", kalimat "HOGWARTS WELCOMES BACK ALUMNI" tercetak besar-besar di halaman depan. Awalnya aku tebak sosok di balik koran itu adalah my dear Evanna "Luna Lovegood", tapi Evanna sudah ada di kereta bersama Bonnie Wright (Ginny). Ternyata itu si Bellatrix Lestrange, the crazy b. Aku menyesal mencoba memaksa mataku untuk membaca tulisan kecil-kecil di Daily Prophet, terima kasih karena Helena Bonham Carter membuangnya dan membuatku menyerah untuk melanjutkan usahaku.
Asap mengepul keluar dari cerobong dan Hogwarts Express melaju di atas rel menuju stasiun selanjutnya (apakah nama stasiun itu?). Para penumpang terdiri dari keluarga Weasley (Mr. Weasley, Fred and George, Ginny, dan Hermione tentu saja), Luna, dan Sirius juga Draco (dari nama yang tertulis di dua koper). Lalu, kastil itu muncul dan Hedwig's Theme mengalun. Hermione kini sudah tiba di Great Hall dimana yule ball sedang berlangsung, dan berlari senang saat menemukan wajah familiar. Itu Tom Felton, Draco Malfoy, yang langsung dipeluk sama Hermi :")
Banyak hal terjadi setelahnya. Nama pemeran Harry Potter muncul di layar, tokoh utama dilengkapi dengan hiasan di sekitar nama mereka lengkap dengan asrama tempat karakter mereka berasal. Dean Thomas (yang makin ganteeeng) muncul kemudian dengan gelas kaca (apa isinya anggur?) terlihat cocok berdiri di samping Luna (oh aku ga pernah mikir aku bakalan bilang ini). Hermione memeluk Hagrid (andai saja golden trio bisa melakukannya bersama-sama, memeluk Hagrid, tapi ngga apa-apa karena sudah diwakili sama Hermione).
'WIZARDING WORLD, Harry Potter 20TH ANNIVERSARY RETURN TO HOGWARTS' muncul di layar. Ini baru saja dimulai.
DANIEEEEL MUNCUL! Apa itu Diagon Alley? Sesaat setelah Daniel Raddclife, pemeran Harry Potter muncul, sang narator mulai bercerita tentang 'The Boy Who Lived'.
"Kisah itu begitu hidup..." kata David Heyman, produser dari Harry Potter, yang adalah benar karena kisah ini masih hidup hingga usianya yang ke-20 tahun. Robbie Coltrane berkata kisah ini mungkin dapat ditonton hingga 50 tahun ke depan, walau mungkin ia sudah tiada (oh my bad I'm crying again)... tapi Hagrid akan ada di sana. Well, there's no Hogwarts without Hagrid, right?
It will be a long long story, longer than my thread in twitter if I write everything that they said in the interviews (karena setelah semuanya, ngga mungkin menceritakan semua pengalaman dan cerita mereka tentang 7 buku dan 8 seri film Harry Potter di sini. Oh mungkin sih... kalau aku bertekad) and I will be tired to write and you will tired to read, jadi better if you watch it X"D Tapi aku akan menyalin isi thread perasaanku, alias my first impression setelah selesai menonton video reuni ini, in case kita ga followan di akun keduaku itu. Jadi, here it is :


"I don't know how to put it into words. Aku bahagia, terharu, takjub, campur aduk deh nonton ini. "Waktu itu misterius," kata Albus Dumbledore, dan pinjem katanya Anne - yang baru aku kenal kemarin lewat space WWZ (and I adore her very much!) ; adalah benar.

Sudah 20 tahun sejak kisah anak berkacamata bernama Harry Potter dikenalkan kepada aku, dan muggleborn lainnya dan magically, kisah anak ini memiliki tempat istimewa bukan hanya bagi setiap penggemarnya, tapi juga buat orang-orang yang bekerja untuk mewujudnyatakan cerita ini jadi 8 seri film. Jarang bagi aku memerhatikan sesuatu sebegitu detailnya makanya aku ngga tahu tentang pergantian sutradara yang menyesuakin tema dari film itu sendiri. Masa kanak-kanak, coming of age, menuju dewasa, dan ending, semua dilalui dengan sutradara yang berbeda-beda.

Lalu, pas beberapa pemeran dapat surat dari Hogwarts (beserta detail tempat mereka berada saat itu) ga tau kenapa aku terharu😭 Baru scene awal aja mo nangis.

Kemudian ngeliat keluarga Weasley ngumpul lagi di The Burrow, serta perbedaannya dengan keluarga Malfoy, apa ya... I always knew that, the Weasleys... adalah keluarga yang hangat dan menyenangkan. Aku pernah baca kalo pemeran Mr. Weasley selalu nanya hal berbeda ke Harry jadi pertanyaan yang terlontar tuh ga selalu, "Apa fungsi rubber duck?"

Trus Fred dan George yang pas baca Novel dan relate gitu (apa gimana sih nyampeinnya😭👍) tapi pas ke audisi mereka baru kepikiran beli baju sama saat itu juga (ha?)

Yang bikin aku salut juga yaitu cerita di balik scene keluarga Malfoy. Buat aku yang ga pernah nonton bts Harry Potter, aku ga tau kalo ada scene di mana tongkat ularnya Lucius tuh (yang katanya tajam) kena gitu ke tangan Draco dan abis scene ini si Tom dah berkaca-kaca karena ya sakit lah! Terus pemeran bapaknya ini ya meluk dia. Aku salut sama Tom (ya dia aktor, tapi juga anak-anak???) bisa nahan air matanya biar ga nangis saat itu juga.

Aku rada kecewa pas nama Evanna tuh ngga dimunculin pake lambang cakep gitu as a Ravenclaw, maksudnya ya... Aku tetep seneng ngeliat nama pemeran lain ditampilin beserta House-nya. Tapi aku pengen nama Luna juga ada di sana. She's my favourite after all... Syukurlah dia ada scene ngomong sendiri jadi ya oke lah😭

Ada part Tom-Emma, Ruppert-Emma juga dikit-dikit. Aku sempet kepancing pas yang cowo kayak confess tapi akhirnya dijelasin kalo cuma sayang sebatas ade kakak dan sebatas teman. 😂😂😂😂👍

Part Helena sama DanRad (haaaaa dah lama ga nyebut Daniel begini😭) juga lucu. Gamau spoiler banyak, tapi aku kaget. Kaget karena isi surat. Aku pas denger jadi overthink hah heh... Hah. Terus pas Dan bilang Bellatrix muncul di seri pas rata-rata mereka ini dah umur 15 apa 16 tahun, alias dah remaja puber ya aku ngerti (?).

Yang paling aku suka adalah betapa mereka ini suka ngasih support, memuji satu sama lain kalau aktingnya bagus. Karna berdasarkan obrolan mereka bertiga ini, mereka tumbuh bersama, jadi ngeliat progress temennya dalam akting bikin mereka seneng juga. Lucunya, waktu sama sutradara di PoA (cmiiw) mereka bertiga disuruh nulis esai tentang karakter masing-masing, dan mereka nulisnya ya sesuai kelakuan karakter masing-masing. 😭😭😭😭👍 Ruppert as Ron terbaik.

Tentu dari hal-hal di atas, ada yang bikin aku sedih juga, kayak part pemeran yang sudah meninggal ditampilkan, waktu Ruppert bilang dia pernah kena batu ginjal, waktu Emma nangis pas ngomong. Dan mixed feelings, pas Dan bilang dia bakal ngeliatin film ini ke anaknya nanti dan Robbie Coltrane bilang kalo Harry Potter bertahan sampe 50 tahun lagi, walau mungkin nanti dia udah tiada. Ga tau deh... Hah. Another mixed feelings, pas diceritakan kalo pemeran Albus Dumbledore di HP 1 dan 2, mendiang Richard Harris katanya percaya kalo Fawkes tuh beneran burung asli😭 Dan dia ga pernah dikasih tau, dan mikir kalo burungnya beneran pinter😭😭😭 Terus Emma yang sempet pengen berhenti jadi Hermione karena ngerasa sendirian. Syukurlah engga jadi ya...

"After all this time?"
"Always."

Ada banyak kutipan di Harry Potter tapi kalimat ini selalu jadi posisi pertama buat aku. Ada romantisnya, sedihnya, ga percaya kayak hah kok bisa, tapi pas deh jadi ending video reuni ini. 😭"

Seperti itu first impression aku nonton video ini. Yang lupa aku tambahkan adalah betapa aku sedih dan terharu waktu scene ngangkat wand muncul sebelum video berakhir, dan beberapa cast nangis, terus scene patronus Snape dan dialog legend tadi muncul, dan nama-nama pemeran yang udah meninggal muncul.
Waktu, setelah sekian lama, selalu, adalah misteri.  Saat aku membaca tweet balasan di akun terkait video ini, aku merasa sedih saat membaca kalau pemeran Albus Dumbledore setelah mendiang Richard Harris meninggal, Michael Gambon, sudah berhenti berakting karena sudah mulai pikun. Saat aku mencari berita terkini tentang beliau, terlihat wajahnya yang sudah jadi lebih tua dan aku pun sadar, aku sudah tumbuh lebih dewasa sejak seri Harry Potter pertama tayang. Manusia ga akan hidup selamanya... dan kita tidak bisa menghitung sisa waktu yang kita punya, tapi aku harap cerita anak berkacamata dan dunia sihir Harry Potter akn terus ada untuk waktu yang lama.
Oh yaaa! Sebelum lagi-lagi aku lupa menyebutkan ini, aku akan menulis kalau tempat impianku, Edinburgh disebut dalam interview ini. Ya, baru-baru ini aku baru tahu kalau JKR, menulis buku ini di Edinburgh. Dan Hogwarts juga katanya terinspirasi dari salah satu sekolah di tempat ini. Tempat yang begitu indah.

"Start your journey where it all began. Before she made her fortune with the Harry Potter books, J.K. Rowling would seek refuge from the cold and write her early manuscripts in Edinburgh's warm and welcoming cafés. The most notable is The Elephant House on George IV Bridge, where you'll find lots of tourists taking selfies in front of the sign marking the "birthplace" of Harry Potter. The fixation continues inside, where even the bathrooms are covered in Harry Potter graffiti." (https://edinburgh.org/blog/the-ultimate-harry-potter-guide-to-edinburgh/)


Hahh... aku nulis apa ya dari tadi. Kepalaku mulai pusing. Mungkin aku butuh tidur lagi. Selamat berhari Minggu semuanya. Yuk minggir sebentar dari layar. Semoga kita semua dikaruniai kesehatan di tahun yang baru ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar