Rabu, 22 Februari 2023

Aku dan Malaikat (Habis baca: Dunia Cecilia)

Walau kutulis judulnya seperti itu, aku belum pernah bertemu malaikat. Takutnya, malaikat pertama yang aku temui adalah malaikat maut. Aku ingin mengetik kalau aku hanya bercanda, tapi aku saja tidak bisa tertawa saat membaca ulang kalimat itu. Lagipula tidak ada yang tau (kecuali Tuhan dan malaikat) kapan aku bertemu malaikat.

Haaaa.....



Buku ini kubeli karena judulnya ada nama Cecilia, nama baptisku. Sejak kecil aku diberi tahu bahwa nama baptisku mewakili nama malaikat pelindungku. Malaikat pelindung akan membisikkan hal-hal baik di telinga kita; waktu kecil kata-katanya terdengar keras namun makin dewasa suara itu makin lemah dan kemudian hilang.

Sementara dalam buku diceritakan bahwa malaikat melihat manusia seperti sesuatu yang ada dalam cermin. Hal ini membuatku berpikir, bukannya bayangan di cermin hanya bisa terlihat saat ada cahaya? Karena cermin adalah benda yang memantulkan cahaya. Aku, dalam diriku ada cahaya. Begitupun disebutkan di dalam buku, bunyinya :

"Kau juga meminjam cahaya Tuhan, Cecilia. Kau juga adalah cermin Tuhan."

Ini juga membuatku berpikir, Tuhan selalu digambarkan sebagai terang. Seberapa terangkah Tuhan sampai ia bisa meminjamkan cahaya-Nya kepada milyaran manusia? Rasanya tidak pantas kalau membiarkan cahaya itu redup, padahal sudah dipinjamkan secara cuma-cuma.

"Apa benar, kadang-kadang kamu begitu buruk sangka, sampai hatimu jadi gelap gulita?"

...

Sudah lama sejak buku ini diam dalam daftar buku yang ingin aku beli. Karena sekarang membeli buku sudah lebih mudah dengan adanya toko buku online, jadi aku suka membeli buku-buku sedikit demi sedikit. Syukurlah suatu hari Rakata -aplikasi untuk membaca buku yang diproduksi (??? benar ya diproduksi) dari penerbit Mizan- memberi diskon untuk buku digital dan Dunia Cecilia jadi salah satu buku yang masuk daftar diskon! Terima kasih, Rakata!

Dunia Cecilia adalah kisah bernuansa Natal, tentang seorang anak bernama Cecilia yang tengah sakit keras dan pertemuannya dengan malaikat bernama Ariel. Ariel berjanji ia akan menceritakan tentang surga, sebagai gantinya Cecilia harus gantian bercerita tentang manusia. Jadilah mereka bertualang di dunia sekitar Cecilia, di ruangan dalam rumah, berselancar di luar dengan kereta luncur terbaru, hal-hal yang mungkin saja sulit dilakukan Cecilia saat ini dan mungkin juga takkan sempat ia lakukan jika harus menunggu sampai ia sehat. Pada akhirnya, membaca dialog Cecilia dan Ariel jadi hiburan tersendiri bagiku.

Secara keseluruhan aku memberi buku ini nilai 4/5, aku tau akhir cerita kisah ini yang sedih adalah hal yang realistis tapi aku sedih karena harus menerima kenyataan itu. Tapi ini masuk ke dalam daftar buku yang akan kubaca sekali lagi karena ada banyak hal yang bisa aku kutip dan ingat. Yang paling aku suka adalah kalimat ini :

"Terlahir sama artinya dengan dianugerahi seluruh dunia ini."

Dunia tempat aku berada saat ini adalah anugerah yang diberikan Tuhan bahkan sejak aku lahir. Karena ini hadiah, aku akan menghargai itu, berusaha menghilangkan buruk sangka dalam hati, dan menggunakan cahaya yang dipinjamkan Tuhan.

Terima kasih, Tuhan... Aku menemukan buku yang bagus. :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar